Laporan Kinerja Penanaman Modal Asing Semester Pertama Kementerian Investasi dan hilirisasi BKPM
Kiki Setiawan & Partners Law Office provides legal consultancy related to Corporate & Commercial legal matters, please call us at +62 21 2963 8070 or drop us an email at mail@ksplaw.co.id.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada triwulan II 2025 mengalami peningkatan sebesar 5,12% dibandingkan triwulan II tahun lalu. Peningkatan tersebut didasari oleh adanya konsumsi kebutuhan rumah tangga dan investasi yang besar.
Saat ini Indonesia mempunyai potensi untuk mendapatkan peluang investasi akibat adanya perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan Tiongkok. Akibat adanya perang dagang tersebut terdapat 58 perusahaan melakukan relokasi dan diversifikasi bisnis ke Indonesia dengan belanja modal sebesar 14,7 Miliar US Dolar untuk melakukan investasi. Perusahaan-perusahaan yang melakukan relokasi dan diversifikasi bisnis ke Indonesia bukan hanya perusahaan Amerika Serikat dan Tiongkok saja melainkan juga mencakup perusahaan di Eropa dan Asia.
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo memiliki target untuk mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. Demi mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029 maka Indonesia memerlukan Investasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp. 13,032.8 Triliun. Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut maka Indonesia akan fokus untuk menarik investasi di 9 sektor prioritas. Adapun 9 sektor prioritas tersebut antara lain: 1. Energi Baru Terbarukan Indonesia memiliki potensi untuk ditawarkan kepada Investor untuk berinvestasi di bidang energi dalam hidrogen, surya, bio energi, angin, panas bumi, dan gelombang laut.
2. Industri Hilirisasi
3. Ketahanan Pangan
4. Semiconductor Indonesia memiliki kemampuan untuk menyediakan industri semiconductor dengan dimulai dari pembangunan pertambangan emas, tembaga.
5. Ekonomi Digital Data Center
6. Industri Manufaktur Berorientasi Ekspor, yang bertujuan agar para investor bisa melakukan industri di Indonesia dan mengekspor dari Indonesia, sehingga Indonesia dapat berpotensi memasuki rantai pasokan global
7. Sektor Kesehatan
8. Ibu Kota Nusantara (IKN) Pemerintah memberikan Tax Holiday di IKN selama 30 Tahun, mempermudah perizinan dan memberikan Hak Guna Usaha hingga 95 Tahun yang dapat diperpanjang dengan durasi Hak Guna Usaha yang sama.
9. Pendidikan dan Kejuruan Pemerintah akan menyiapkan pendidikan lebih baik untuk masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang melimpah dan melahirkan tenaga kerja yang berkualitas.
Selanjutnya, pencapaian realisasi investasi Indonesia pada bulan Januari sampai bulan Juni atau Semester 1 sudah mencapai 942,9 Triliun dari target tahun 2025 sebesar 1.905,6 Triliun. Adapun realisasi investasi Indonesia sudah mencapai 49,5%. Pencapaian realisasi investasi di Indonesia atas dasar kontribusi Penanaman Modal Asing sebesar 45,9% atau sebesar 432,6 Triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 54,1% atau sebesar 510,3 Triliun.
Lima negara yang memiliki nilai realisasi investasi PMA yang tergolong besar pada Semester I 2025 adalah: 1. Singapura 2. Hongkong 3. China 4. Malaysia 5. Jepang
Pada tahun 2020 sampai 2024, Jepang telah menjadi Investor terbesar keempat di Indonesia dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 12,4% dengan total investasi sebesar 18,1 Juta US Dolar, 47.565 total proyek yang dijalankan, dan 299.149 total penyerapan tenaga kerja. Jepang berinvestasi pada sektor manufaktur sebesar 64%, sektor jasa 35%, dan sektor primer 2%.
Daya tarik utama Indonesia dalam menarik para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia adalah pertumbuhan pasar, ekspansi ekonomi, stabilitasi politik dan sumber daya alam yang melimpah. Selain itu, Indonesia juga memiki daya tarik lain seperti populasi penduduk yang tinggi dengan di dominasi oleh golongan muda sehingga dapat menciptakan pasar konsumen yang tergolong mudah.
Namun dibalik daya tarik tersebut, Indonesia masih memiliki kelemahan di bidang Sumber Daya Manusia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang lebih maju adalah dengan meningkatkan pedidikan dan melalui Program Triple Helix. Program Triple Helix adalah penggabungan antara pemerintah, universitas, dan industri. Dengan program ini, Pemerintah akan memberikan dukungan kepada Universitas supaya para mahasiswa dapat melakukan riset atau penelitian yang akan disampaikan kepada industri. Tujuan dari Triple Helix ini ialah memunculkan berbagai inovasi yang baru berdasarkan riset atau penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, serta meningkatkan sisi Sumber Daya Manusia lewat pendidikan.